Karena Aku Jatuh Hati - PART I

“.. Siska, bangun. "Menangis ibu kematian putrinya mulai tumbuh.
"Haaa, Bundaa aku terlambat."
"Anda neraka dibangunin tadi tidak bangun."
"Oh, ya udah tidak memiliki bathtub. Berangkat pertama ya Bun. Assalamualikum apa kabar. "
"Loh, eh... Jorok Anda tidak memiliki sarapan pertama? "
"Tidak, dah udah Bundaaa..."

Ia segera memacu skuter maticnya sesegera mungkin, mengingat bahwa hari ini ia adalah tidak ada janji dengan teman satu kelompok untuk mempersiapkan presentasi hari ini. Tapi setelah tiba di sekolah, ia tidak bisa menemukan satu di gazebo yang mana mereka ingin untuk bersama-sama.
"Sis, di sini. Di atas, kita lagi meminta bantuan Irwan... Lama banget ABIS Anda tetap. "
"Oh, ya... Saya naik. Memaafkannya ya. "
"Ya, ya aku sudah tidak ada. Cepetan up. "
Dalam hati ia bergumam, ' Irwan mulu, tahu jika ia pintar deh, tetapi tidak seharusnya seperti itu. Selain itu, dia bukanlah kelompok gue. Tapi ya lah, udah salah saya terlalu terlambat. '

Karena Aku Jatuh Hati - PART I

"Gimana? Telah kulakukan? "
"Benar-benar kita-lo ringan kami nanya seperti itu." Gerutu Mei, salah satu anggota kelompok Siska.
"Udah kok Sis hidup finishing." Irwan jawaban.
"Oh, terima kasih ya ya Ir telah dibantu."
"Iya sama."

"Lo mengapa terlambat?" Meminta dewi.
"Maaf, saya terlambat mendapatkan."
"Yee... Emang ditambahkan. "Berkicau mungkin secara membabi buta.
"Bercinta neraka benar-benar nyolot lo tadi."
"Eh udah-mengapa sih Anda sudah mending kita belajar membuat presentasi kemudian."
Presentasi hari itu berakhir dengan nilai memuaskan, meskipun dengan sedikit kesal Siska memaksa diri untuk terima Irwan.

"Ir, makasih ya udah dibantuin."
"Ya." Sementara meninggal.
"Jutek benar-benar neraka." Dia menggerutu.

Siska pertama selalu tidak tahu baik Irwan, menganggap dia seorang yang kaku dan dingin. Meskipun keduanya berasal dari SMP sama tapi keharmonisan hubungan terlihat indah persahabatan antara mereka, mungkin karena mereka berdua milik mahasiswa yang baik di dalam kelas. Namun, ia berubah drastis ketika teman-teman mereka menemukan surat khusus yang ditulis kepada seseorang bernama Irwan Siska, namun karena tidak memiliki cukup keberanian untuk mengirimkannya, ia meletakkannya di mejanya, loker tetapi sayangnya sehingga membuatnya semakin malu Yudha sebangkunya teman menemukannya dan membacakannya dalam seluruh kelas. "Woi... mendengarkan ada pengumuman." Yudha menangis.

' Setetes tinta aku mencurahkan khusus untuk mewakili perasaan yang hebat, Anda bersinar seperti bintang. Bisa tidak pernah mengerti saya barometer yang dapat saya digunakan untuk mengukurnya. Kemudian mengatur mereka dalam ayat 3. Hanya satu yang saya tahu bahwa saya telah terpesona oleh jiwa Anda, dan cara Anda melihat dunia. Sampai sekarang saya mengerti bahwa saya tidak cinta. Tapi jatuh hati pada Anda yang indah. Memilikimu ini tidak prioritasku. Tapi bisa saya karena itu selalu pada? Untuk Anda aku rindu, Siska. '

"Ciiiieee... dari siapa Yud?" menangis satu siswa dari kelas.
"Tu... dari yang baru datang."
Ketika ia masuk, Irwan langsung begitu bulan dengan seluruh kelas.
"Menembak. Menembak. Menembak. Menembak. "Seluruh kelas berteriak bersama-sama.
"Cie Siska, tidak perlu malu Sis." Dewi kata.

Namun siska hanya bisa diam, ia tidak pernah membayangkan bahwa pria ia menganggap sikap yang paling dingin ternyata menyimpan rasa begitu dalam pada dirinya. Dia bahkan berpikir bahwa itu hanya sebuah pemalsuan teman-temannya karena mereka tidak keduanya memang pernah terlihat dekat dengan lawan jenis. Namun orang lain dengan apa yang merasa dia malu Irwan setengah mati mengetahui niatannya yang dikenal dengan seluruh kelas. "Aja Udah Ir, menembak. Memicu diambil entar kesuksesan kami. "Kata Yuda. Irwan tidak berbicara, dan hari itu adalah ia lalui dengan kecemasan tanpa mengetahui apa yang dia harus lakukan. Keesokan harinya, mereka meninggalkan kelas dengan guru mata pelajaran dan menimbulkan suara tiba-tiba. Irwan berniat seperti kebisingan dan menghindari meninggalkan kelas, tapi yang terjadi ia ditarik oleh teman kembali untuk menembak Siska. Bersambung... Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Lengkap